Peraturan tersebut merupakan implementasi dari Laws of the Game baru yang diputuskan dalam pertemuan International Football Association Board (IFAB), Maret lalu. Sejumlah peraturan pertandingan terbaru siap diterapkan sepanjang penyelenggaraan Euro 2016 yang dimulai Jumat (10/6) ini di Prancis.
Salah satunya adalah saat kick-off bola tidak harus ditendang melewati garis tengah ke wilayah pertahanan lawan lebih dahulu. Jadi, tidak diperlukan dua pemain sekaligus bersiap menyepak bola di
pusat lapangan ketika wasit memulai pertandingan.
"Dari sudut pandang global, ini menjadi kesempatan fantastis untuk menunjukkan kepada dunia tentang perubahan seperti apa yang terjadi, serta membantu para wasit di seluruh penjuru dunia. Jadi, UEFA membantu dunia memahami perubahan peratruan pertandingan," ujar anggota komisi wasit UEFA, David Elleray.
Peraturan penting lain menyangkut triple offense. Sebelumnya, sebuah pelanggaran di dalam kotak penalti yang menggagalkan terjadinya gol berisiko mendapat tiga hukuman, yaitu kartu merah, penalti, dan suspensi. Kini, wasit dapat hanya memberikan kartu kuning jika menilai sang pemain sungguh-sungguh berniat merebut bola.
Euro 2016 juga menjadi ajang UEFA pertama yang menggunakan teknologi garis gawang (GLT). Teknologi itu ditunjang dengan kehadiran asisten wasit tambahan (AAR).
"Tugas AAR bukan untuk memerhatikan garis gawang dan menentukan apakah bola telah melintasinya, melainkan memantau seluruh kejadian di area penalti. Ini membantu wasit utama untuk memberikan keputusan penting. GLT sudah berfokus pada garis gawang, sehingga AAR dapat secara eksklusif memerhatikan insiden di area penalti -- area paling krusial di lapangan," tambah chief refereeing officer UEFA, Pierluigi Collina.
Perubahan peraturan ini sebenarnya sudah diterapkan sejak 1 Juni sehingga sejumlah laga uji coba internasional 1 Juni lalu serta Copa America Centenario telah memberlakukannya. Namun, implementasi di panggung sebesar Euro 2016 tentu akan menyerap sorotan yang lebih luas.
0 komentar:
Posting Komentar