PEKANBARU - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Riau melakukan sidak di sejumlah apotek dan klinik di wilayahnya. Hasilnya banyak ditemukan vaksin yang terindikasi palsu.
Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting mengatakan yang terindikasi palsu itu adalah vaksin untuk bisa ular dan Anti Tetanus Serum (ATS).
"Dua vaksin tersebut saat ini kita sita untuk diuji lebih lanjut," kata Indra Ginting, Senin (27/6/2016) Indikasi bahwa vaksin itu palsu karena beberapa pihak apotek maupun klinik tidak bisa menjelaskan dari mana asalnya.
"Karena tidak jelas siapa distributor vaksin tersebut. Makanya temuan vaksin ini akan kita kirim ke Jakarta untuk diuji di labarotorium," sebutnya.
Terkait penemuan vaksin itu, pihak BBPOM sudah melakukan kordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau. di duga terdapat 33 Klinik yang di temukan teridikasi vaksin Palsu di Pekanbaru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril mengatakan bahwa pihaknya sudah berkodinasi lebih lanjut dengan BBPOM untuk mengambil langkah berikutnya. Namun dia menghimbau kepada warga tidak panik.
"Vaksin palsu itu biasanya ada di distributor tidak resmi. Tetapi kalau vaksin di rumah sakit pemerintah, Puskesman itu distributornya resmi. Jadi kita himbau warga tidak panik," pungkasnya.
Kementrian Kesehatan Memerinah Langsung untuk Memantau di setiap daerah untuk melacak vaksin Palsu.
0 komentar:
Posting Komentar